PENGELASAN TIG PADA PELAT ALUMINIUM PADUAN SERI 1145
Logam akan mengalami pengaruh
pemanasan akibat pengelasan, dan mengalami perubahan struktur mikro
disekitar daerah lasan. Bentuk struktur mikro logam disekitar daerah
lasan bergantung pada temperatur tertinggi yang dicapai pada pengelasan,
kecepatan pengelasan, dan laju pendinginan daerah lasan. Apabila
struktur mikro logam mengalami perubahan, sifat mekanik logam tersebut
juga akan mengalami perubahan. Daerah logam yang mengalami perubahan
struktur mikro akibat mengalami pemanasan karena pengelasan, disebut
Daerah Pengaruh Panas (DPP) atau Heat Affected Zone (HAZ). Perubahan
struktur mikro dan perubahan sifat mekanik pada logam yang mengalami
proses pengelasan inilah yang diteliti didalam Tugas Akhir ini.
Perubahan struktur mikro dapat diteliti dengan pemeriksaan metalografi,
dan perubahan sifat mekanik dapat di teliti dengan pengujian mekanik,
yang dilakukan dengan uji tarik dan uji kekerasan. Adapun logam yang
dilas adalah pelat Aluminium Paduan Seri 1145 menurut standard Aluminium
Association (AA) di Amerika, sesuai basil pemeriksaan komposisi kimia.
Proses pengelasan dilakukan dengan TIG Welding (Tungsten InertGas
Welding).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1.
Untuk kecepatan pengelasan tetap dan arus pengelasan semakin besar;
maka daerah pengaruh panas (HAZ) sesmakin lebar, butir pada HAZ
bertambah besar, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik sambungan las
maksimum ada arus pengelasan 90 Ampere.
2.
Untuk besar arus pengelasan tetap dan kecepatan pengelasan semakin
tinggi; maka daerah pengaruh pana s (HAZ) semakin menyempit, butir pada
HAZ semakin halus, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik sambungan
las maksimum pada kecepatan pengelasan 200 mm/menit.