Minggu, 18 Maret 2012

PENGELASAN TIG PADA PELAT ALUMINIUM PADUAN SERI 1145

Logam akan mengalami pengaruh pemanasan akibat pengelasan, dan mengalami perubahan struktur mikro disekitar daerah lasan. Bentuk struktur mikro logam disekitar daerah lasan bergantung pada temperatur tertinggi yang dicapai pada pengelasan, kecepatan pengelasan, dan laju pendinginan daerah lasan. Apabila struktur mikro logam mengalami perubahan, sifat mekanik logam tersebut juga akan mengalami perubahan. Daerah logam yang mengalami perubahan struktur mikro akibat mengalami pemanasan karena pengelasan, disebut Daerah Pengaruh Panas (DPP) atau Heat Affected Zone (HAZ). Perubahan struktur mikro dan perubahan sifat mekanik pada logam yang mengalami proses pengelasan inilah yang diteliti didalam Tugas Akhir ini. Perubahan struktur mikro dapat diteliti dengan pemeriksaan metalografi, dan perubahan sifat mekanik dapat di teliti dengan pengujian mekanik, yang dilakukan dengan uji tarik dan uji kekerasan. Adapun logam yang dilas adalah pelat Aluminium Paduan Seri 1145 menurut standard Aluminium Association (AA) di Amerika, sesuai basil pemeriksaan komposisi kimia. Proses pengelasan dilakukan dengan TIG Welding (Tungsten InertGas Welding).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Untuk kecepatan pengelasan tetap dan arus pengelasan semakin besar; maka daerah pengaruh panas (HAZ) sesmakin lebar, butir pada HAZ bertambah besar, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik sambungan las maksimum ada arus pengelasan 90 Ampere.
2. Untuk besar arus pengelasan tetap dan kecepatan pengelasan semakin tinggi; maka daerah pengaruh pana s (HAZ) semakin menyempit, butir pada HAZ semakin halus, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik sambungan las maksimum pada kecepatan pengelasan 200 mm/menit.
cara mengelas aluminium, kali ini kita akan membicarakan beberapa teknik mengelas lainnya. Anda mungkin sudah biasa melihat orang mengelas pagar, mengelas body kendaraan dan beberapa pengelasan lainnya. Metode yang dipergunakan antara lain teknik welding dan lain-lain.
Yang anda lihat adalah pekerjaan yang mudah tetapi membutuhkan keahlian khusus. Enaknya semua dilakukan di darat. Lalu bagaimana mengelas sebuah kapal? Selain membutuhkan ekstra tenaga anda juga membutuhkan ekstra skil untuk pengelasan di bawah laut.
Pengelasan dibawah laut, butuh perhitungan yang tepat dan alat khusus tentunya. Tingkat keselamatan kerjanya pun sangat rendah. Selain menggunakan alat yang cukup berbahaya, resiko kematian pun lebih besar karena bekerja di bawah laut.
Pengelasan di bawah laut menggunakan alat-alat khusus seperti waterproof electrodes dan katodic protection
Untuk pengelasan di bawah laut menggunakan metode GTAW atau metode wet welding. Metode yang digunakan tergantung kedalaman laut. Hal ini disebabkan karena pengaruh tekanan air laut sehingga metode yang digunakan pastinya berbeda. Resiko mengelas di darat dan dilaut tentu sangat jauh berbeda. Sama-sama berpotensi untuk tersetrum tetapi untuk yang dilaut tingkatannya lebih tinggi.
Las Argon adalah teknik yang digunakan untuk mengelas aluminium. Mesin las argon dapat dibeli di toko-toko penyedia alat pertukangan dan perbengkelan.
Mesin las argon tidak dijual sebanyak mesin las listrik biasa. Ini dikarenakan pengguna las argon yang sedikit serta cara las argon yang sedikit rumit dibandingkan las listrik biasa. Sebenarnya teknik ini menggunakan TIG Welding (Tungsten Inert Gas) yaitu proses perpaduan  logam reaktif seperti aluminium dan magnesium . Pada penggunaanya butuh panas stabil sehingga molekul besi bisa menyatu dan hasil lasnya lebih rata dan lebih baik.
Alasan mengapa  cara las argon lebih cepat ketimbang cara las biasa. Hal ini disebabkan argon sebagai gas pelindung yang digunakan dalam welding lebih berat dari udara sehingga cakupan dan kecepatan pengelasan lebih tinggi.